Sabtu, 31 Maret 2012

PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN


1.   Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban, maka setiap warga negara haruslah memiliki karakter atau jiwa yang demokratis juga. Ada beberapa karakteristik bagi warga negara yang disebut sebagai warga yang demokrat. Yakni antara lain :

A.    RASA HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB
Rasa Hormat adalah kemampuan untuk melihat serta merayakan nilai di dalam diri kita dan orang lain. Butuh emosi, kognitif, serta kematangan sosial. Membangun rasa menghormati adalah tantangan seumur hidup, namun prosesnya dimulai sejak dini.  Tanggung jawab adalah perbuatan atau tingkah laku manusia yang didasari oleh kemauan untuk memperbaiki suatu kesalahan yang pernah ia perbuat.
Sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat Indoneesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seorang warganegara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri diatas pluralitas tersebut.

Contoh tanggung jawab kepada diri sendiri, dan suatu pekerjaan yang telah di berikan dan rasa hormat saya kepada setiap orang yang lebih tua dari pada saya. hendak nya menyapa terlebih dahulu sebelum dya yang  menyapa dan memberikan senyuman dan  meminta izin jika hendak berpergian dan mengucap salam jika ingin pergi dan pulang kepada orang tua di rumah.

B.  BERSIKAP KRITIS
Sikap kritis artinya seseorang dituntut menjadi seseorang dengan  tipe extraordinary yang selalu memiliki idealisme, kepekaan dan kepedulian sosial, serta keberanian menyatakan kebenaran terhadap penerapan suatu ketentuan peraturan perundang-undangan. Jalannya roda penerapan peraturan perundang-undangan merupakan salah satu bagian dari ruang kontribusi masyarakat kritis. Menyaksikan fakta pemerintahan yang belum sepenuhnya berjalan baik dan berpihak pada kemaslahatan masyarakat, masyarakat perlu bertanggung jawab melakukan kontrol lewat sikap kritis-konstruktif.
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi. Dan agar setiap individu memiliki sikap kritis dengan masalah yang ada agar di dapati suatu keputusan yang baik untuk semua golongan yang ada

Contoh : Melakukan dialog dengan setiap anggota DPR, yang berisi penolakan dan keberatan terhadap peraturan tersebut. Misalnya keberatan terhadap kenaikan harga BBM dan melakukan aksi unjuk rasa secara tertib. Aksi ini juga sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat banyak.

C.  MEMBUKA DISKUSI DAN DIALOG
Perbedaan  pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas empirik yang  pasti terjadi di ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah komunitas masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan berdialog  merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karena itu, sikap membuka diri untuk berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap warga negara yang demokrat. Dan untuk  menampung semua masukan yang ada untuk dibicarakan lebih lanjut guna mencari solusi yang terbaik dan disetujui oleh sebagian besar golongan

Contoh : Bebas mengajukan pendapat dan jadikan perbedaan pendapat menjadi suatu    keberhasilan bersama.

D.  BERSIFAT TERBUKA
Sifat terbuka yang di maksud adalah untuk terjadinya keselarasan antara pengurus dan anggota dalam kenegaraan bisa digolongkan pemerintah dan rakyat nya dan Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.

Contoh : Sanggup menyatakan suatu ketentuan hukum adalah benar atau salah, berupaya jujur dalam memahami ketentuan hukum, tidak menutup-nutupi kesalahan dan mengatakan apa adanya.

E.   RASIONAL
setiap individu diharapkan memiliki kepedulian secara rasional untuk bilamana ada kejanggalan pada system yang berlaku maka mengemukakan kejanggalan tersebut dan memberi masukan untuk terjadinya keadaan yang lebih baik dan Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung egois. Masalah-masalah yang terjadi di lingkungan warga negara, baik persoalan plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan keputusan-keputusan yang rasional.

Contoh :  Mampu menyatakan suatu ketentuan hukum benar atau salah dengan argumentasi yang baik, sanggup menyatakan ya atau tidak untuk suatu pelaksanaan ketentuan hukum dengan segala konsekuennya dan memberi penjelasan yang netral dan dapat diterima akal sehat bahwa suatu pelak-sanaan ketentuan hukum benar atau salah.

F.   JUJUR
sikap jujur dalam demokrasi sangatlah penting karena dengan kejujuran tersebut mempermudah  langkah yang akan di ambil jika terjadi suatu permasalahan dan kita harus Memiliki sifat dan sikap yang  jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan keharmonisan  hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa, kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi. Ketidak jujuran politik adalah seorang politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari keuntungan demi partainya, karena partai itu penting bagi kedududukanya.

Contoh : Berusaha untuk tidak berbohong dan menipu seseorang yang kenal atau tidak kenal

2.      Visi dan Misi
Visi adalah suatu pandangan  jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang dan Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan  misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan  petunjuk secara garis besar Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan

Visi Pendidikan Kewarganegaraan dalam era globalisasi

Visi Pendidikan Kewarganegaraan dalam era globalisasi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa mementapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Dan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami landasan filosofi kultur dan hukum Negara Indonesia dan dapat membandingkan dengan Negara lain nya di dunia. Walaupun kemajuan diberbagai bidang secara global sangatlah pesat, namun kita harus tetap menjaga keaslian landasan Negara ini.Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religiuus, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya. Dalam Era globalisasi pendidikan kewarganegaran memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan lebih besar pada prakarsa dan kreatifitas melalui berbagai infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi, sosial. Globalisasi membuat batas-batas antar Negara semakin kabur sehingga meningkatkan mobilitas dan dinamika masyarakat, termasuk timbulnya gagasan-gagasan baru diberbagai bidang dan aspek-aspek globalisasi dalam satu kepentingan global yang melebihi kepentingan masing-masing Negara.